-->

Rabu, 15 Oktober 2014

Terima Kasih



Rabu Pagi yang sudah 15 Oktober 2014. Kini tiba saatnya saya mengucapkan terima kasih kepada Semarang, Teman-teman yang di depan, saya segera menyusul, yang bareng2 ayo maju bareng, yg masih di belakang ayo segera susul kami. Teman2 Kontrakan Asev Marley, Kang Andre, Bayu, Puji, Apin, Yongki, Ucup, dan Suradi. Terima kasih Kaligung Mas, Kamandaka, Nusantara, penjual tiket, penjual aqua. Pak Bandi, Bu Bandi, Bento, Terima kasih atas bantuannya yg diberikan. Bapak ibu Kepsek beserta staf guru dan karyawan yang sudah mengizinkan saya untuk nimbrung belajar. Terima Kasih untuk G 2783 FD yang selalu setia menemani saya, satu misi lagi bawa saya ke Cilacap yah. Mbah sukir the morning heros, pak gondrong, toing, kucingan, pak rt, pak rw, pak lurah, pak camat, pak wali, pak gub, pak presiden Terima Kasih. Bapak ibu yang selalu menyumbangkan segalanya kepada saya dan yang jauh di selatan sana yang selalu menyemangati saya. Terima Kasih untuk semuanya mohon maaf bagi yang belum tercantum. Cuma pingin ngucapin Terima Kasih, Udah Gitu doang.
# Musim Kemarau yang Kepanasan

Jumat, 08 Agustus 2014

Selera Berbahasa


cuma pingin nulis sitik mbuh apa sing penting nulis. Setiap hari Jumat umat muslim yang berjenis kelamin laki-laki diwajibkan untuk melakukan Sholat Jumat. Saya muslim dan saya laki-laki oleh karena itu saya Sholat Jumat. Sholat Jumat di sebuah Masjid di Kota Semarang Jawa Tengah. Ada yang menarik dari Sholat Jumat kali ini, bukan Sholatnya melainkan Khutbahnya. Seperti khutbah Jumat pada umumnya ada pesan yang disampaikan khotib agar selalu beriman bertakwa kepada Allah SWT. Khutbah yang disampaikan khotib siang tadi mengenai kisah Lukman dan anaknya yang berjalan dengan keledainya. Tentu semua sudah tahu kisah tersebut, kalo belum tahu cari saja di mbah google. Saya pun sudah tahu kisah tersebut tetapi saya terus mengamati apa yang disampaikan sang khotib. Saya menunggu beliau mengucapkan kata bodoh saat dia menceritakan Lukman dan anaknya berjalan menuntun keledai bukan malah dinaiki. Tapi ternyata beliau tidak mengeluarkan kata tersebut, beliau mengubahnya menjadi kata bagaimana dengan mimik menyiratkan keheranan. Tidak ada kata bodoh disebutkan. Saya langsung kagum seketika karena beliau tidak menggunakan kata bodoh. Beliau menyampaikan khutbah dengan amat santun juga tetap dengan nada yang bersemangat. Hanya sekedar pemilihan kata atau selera berbahasa namun bagi orang yang selera berbahasanya rendah saya yakin kata bodoh pasti akan dilafalkannya. Sederhana sekali tapi saya belajar banyak dari khutbah Jumat tadi, belajar agar tidak menghiraukan omongan orang yang merugikan, belajar sopan berbahasa, dan belajar menjadi guru tanpa menggurui.
Semarang selepas disapa hujan, Jumat malam yang masih bertanggal 8 Agustus 2014

Selasa, 08 Juli 2014

BEDA SUDUT PANDANG



Entah kenapa saya akrab dengan tempat ini. Tempat ini adalah minatur kehidupan baca ini kenapa saya menyebutnya miniatur kehidupan (http://bangjoalimuddin.blogspot.com/2013/11/miniatur-kehidupan-rumah-sakit.html).
Kemarin 7 Juli 2014, saya menemani bapak saya untuk untuk cek kesehatan di RSUD Kraton Kab. Pekalongan yang uniknya tempatnya ada di wilayah Kota Pekalongan. Kami berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB dan pulang sampai kerumah pukul 15.00 WIB. Kurang lebih 9 Jam dari berangkat daftar, nunggu diperiksa dokter, ngantri obat, sampai kemabli ke rumah. Perjalanan dari rumah sampai ke RSUD Kraton Kab. Pekalongan sekitar 1 jam. Sekitar 7 jam saya ada di RSUD Kraton Kab. Pekalongan. Selama 7 jam itu ada satu hal yang menurut saya menarik dan saya tergerak untuk mengabadikannya dengan tulisan ini.
Sambil menunggu panggilan dokter untuk periksa banyak sekali orang-orang yang berlalu-lalang didepan tempat kami menunggu. Salah satu yang menarik perhatian kami adalah ada seorang bapak-bapak tua saya taksirkan usianya sekitar 70 tahunan. Beliau berjalan sendirian dengan menggunakan bantuan tongkat. Setelah bapak tua itu lewat beberapa meter dari tempat kami bapak saya bilang ke saya, "dewekan kue wong" cara orang Pemalang bilang begitu bisa diartikan "Sendirian itu bapak-bapak tua" lantas saya membalas dengan jawaban " Iya Hebat yah". Bapak berkata lagi dan mengabaikan jawaban saya tadi seperti seolah2 menyalahkan jawaban, bapak berkata "Kasian kemana anak-anaknya?". Saya langsung terdiam lagsung berpikir untung saya masih bisa menemani bapak dan akan selalu saya temani selagi saya bisa dan mampu.

Sudut pandang saya sebagai anak menganggap bapak tua itu HEBAT karena dia berani dan mampu ke RS SENDIRIAN entah untuk apa tapi sepertinya cek kesehatan. Sementara sudut pandang bapak saya sebagai orang tua menganggap KASIAN sekali bapak itu pergi ke RS SENDIRIAN kemana anak-anaknya?. ini pelajaran yang tidak dipatkan di sekolah manapun. Silakan berpendapat tentang hal itu, yang jelas waktu itu tingkat kesayangan saya terhadap orang tua melonjak ke tingkat yang tinggi seketika.
Semoga selalu diberikan kesempatan untuk selalu menemani beliau di saat membutuhkan anak-anaknya. setidaknya itu adalah balasan atas apa yang telah mereka lakukan saat merawat saya dari bayi sampai sekarang ini. Semoga kita semua termasuk golongan anak yang berbakti kepada orang tua. Salam.

Kamis, 29 Mei 2014

Butuh Penyemangat

banyak sebenarnya yang ingin saya tulis tapi karena terlalu banyak kata di pikiran saya sampai tidak bisa dituangkan dalam tulisan. Sedang butuh semangat dan motivasi yang sangat kuat untuk terus melanjutkan perjalanan hidup. Hidup memang tidak semudah waktu kita muda dulu. Di umur yang hampir 25 tahun saya masih membebani orang tua, entah harus bagaimana agar tidak begitu saat ini hanya bisa berdoa dan bekerja mencari pekerjaan serta menyelesaikan study saya yang belum kelar. Mohon doanya dari para pembaca agar saya segera mungkin menyelesaikan study saya dan mendapat pekerjaan yang dapat membantu orang tua saya, setidaknya dengan tidak meminta uang jajan dan uang makan.
Sudah banyak sebenarnya kata-kata dan kejadian yang memotivasi saya untuk tetap bertahan melanjutkan perjalanan hidup ini. Hanya sesaat saja kata-kata itu meresap dan dapat menyemangati saya dua tiga hari berlalu semangat itu hilang lagi harus dalam bentuk apa semangat yang bisa bertahan lama saya tidak tahu atau mungkin semangat saya harus diberi formalin agar awet semangatnya. Entahlah yang jelas masih butuh penyemangat.
Mohon kepada pembaca untuk komen dan berikan saya cerita-cerita atau kata-kata yang dapat menyemangati saya.
Terima Kasih