-->

Senin, 02 November 2015

220km kali dua

lagi lagi dan lagi tearamat susah untuk menulis, tulisan ini semoga menjadi langkah awal untuk bisa rutin menulis. kota yang saya sebut pada postingan sebelumnya adalah sebuah kota kecamatan di wilayah kabupaten Cilacap yang disebut Majenang. Saya mesti menempuh jarak kurang lebih 150 km dari tempat tinggal saya untuk menuju ke Majenang. Hampir setiap minggu saya melakukan menempuh perjalanan tersebut. Tak perlu anda membayangkan betapa lelah dan capeknya saya, sebab saya yang melaksanakannya tetap berusaha untuk tetap menikmatinya walaupun sejatinya memang cukup lelah dan cukup capek. Sejauh apapun sesulit apapun jika kita menikmati dan mensyukurinya akan terasa menyenangkan.
Beberapa bulan setelahnya tubuh ini sudah terbiasa dengan ritme tersebut. Ritme yang sudah teratur tersebut mendukung saya untuk mengembangkan diri lebih menjadi baik. Disaat mencoba mengembangkan diri menjadi lebih baik dan membuat rencana kedepan, justru ada kesempatan untuk mengembangkan diri dengan dibimbing oleh para ahli dan pakar. Memang tidak mudah untuk memperoleh kesempatan ini, ada beberapa syarat administrartif yang harus dipenuhi dan tentu saja lulus tes seleksi.  
Sebelumnya masih ragu untuk memilih mematangkan rencana awal atau memilih kesempatan ini. Setelah meminta pendapat dari orang tua kolega dan orang yang saya mintai pendapat maka saya memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut dan menunda rencana yang sebelumnya sudah saya rencanakan. "kesempatan yang datang ayo tangkap jangan dibuang besar kecil bukan urusan hati ikhlas jadi tujuan. biarlah Allah yang menentuka" kata The Changcuters dalam sebuah lagunya.
Berkat rahmat Allah dan pilihan tersebut saya terdampar di sini di kota ini untuk mengembangkan diri yang difasilitatori. 220 km jarak dari Majenang ke kota  ini. Setiap minggu saya harus bolak-bolak menempuh jarak 220 km dikali dua. saya harus bolak-bolak ke Majenang karena masih ada tugas yang harus ditunaikan setiap minggunya. jika sebelumnya hanya 150km dikali dua sekarang bertambah menjadi 220km dikali dua, hanya saja saya tidak mengedarai motor sendiri melainkan menggunakan transportasi umum yaitu bus. Tak perlu juga anda membayangkannya cukup saya saja yang menikmatinya, setidaknya saya bisa berbagi kenikmatan perjalanan saya lewat tulisan ini. Semoga setiap putaran roda ban bus menjadi sebuah pahala atau pengahapus dosa saya, dan apa yang saya peroleh bisa bermanfaat untuk orang lain.
Setiap minggu 220km kali dua bukanlah jarak yang dekat, jika diakumulasi mungkin saya sudah bisa keliling pulau Jawa. Tapi bagaimanapun saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak semua rekan-rekan semua teman-teman yang membantu dan mendukung saya sampai sekarang ini. Akan saya ukir denga tinta emas perjalanan dan perjuangan saya dikota ini. Alhamdulillah terimakasih Gusti sudah meridhoi saya mengembangkan diri dengan fasilitator yang luar biasa. sudah siang saatnya makan diwaktu siang.
*Kotamu 2 November 2015 di musim hujan yang kepanasan