-->

Kamis, 29 Mei 2014

Butuh Penyemangat

banyak sebenarnya yang ingin saya tulis tapi karena terlalu banyak kata di pikiran saya sampai tidak bisa dituangkan dalam tulisan. Sedang butuh semangat dan motivasi yang sangat kuat untuk terus melanjutkan perjalanan hidup. Hidup memang tidak semudah waktu kita muda dulu. Di umur yang hampir 25 tahun saya masih membebani orang tua, entah harus bagaimana agar tidak begitu saat ini hanya bisa berdoa dan bekerja mencari pekerjaan serta menyelesaikan study saya yang belum kelar. Mohon doanya dari para pembaca agar saya segera mungkin menyelesaikan study saya dan mendapat pekerjaan yang dapat membantu orang tua saya, setidaknya dengan tidak meminta uang jajan dan uang makan.
Sudah banyak sebenarnya kata-kata dan kejadian yang memotivasi saya untuk tetap bertahan melanjutkan perjalanan hidup ini. Hanya sesaat saja kata-kata itu meresap dan dapat menyemangati saya dua tiga hari berlalu semangat itu hilang lagi harus dalam bentuk apa semangat yang bisa bertahan lama saya tidak tahu atau mungkin semangat saya harus diberi formalin agar awet semangatnya. Entahlah yang jelas masih butuh penyemangat.
Mohon kepada pembaca untuk komen dan berikan saya cerita-cerita atau kata-kata yang dapat menyemangati saya.
Terima Kasih

2 komentar:

  1. saya nggak sengaja nengokin dashboard pagi -pagi dan menemukan postingan ini. karena kepo, saya klik aja dan membaca secara utuh tulisannya..

    tetiba, saya jadi mikir..

    apa yang bang jo pikirkan hampir sama dg pikiran yang mengganggu saya akhir-akhir ini.. udah 21 tahun, tapi masih belum mandiri, masih bergantung sama orang tua.. padahal impian dari dulu pengen bisa membahagiakan mama-papa-eyang-om-tante, termasuk bahagia dalam hal finansial. sayangnya, masih belum bisa.. apalagi ditambah dg ego saya yang pengen sekolah lagi.. meskipun mereka setuju, tetep aja ada perasaan nggak enak..

    saya pernah nanya,
    "mama pengen icha jadi apa?"
    beliau menjawab, "jadi apa aja yang icha suka, kalau icha seneng, mama juga ikut seneng.."

    aih, zuper zekali ya, mama saya..

    kebahagiaan itu kan nggak terpatok sama harta, tahta, maupun kekuasaan seseorang..
    kebahagiaan itu ada pada rasa syukur.. bersyukur sama apa-apa yang udah Allah kasih ke kita..

    kalau sekarang belum dikasih mandiri finansial sama Allah..
    kita masih bisa bangeet berbakti sama orang tua dalam hal lainnya..

    meladeni kebutuhan orang tua, misalnya. menyiapkan makan, mencucikan baju, membersihkan rumah, dapet nilai bagus, atau sekedar menemani ngobrol..

    semua kembali ke niat. kalau niatnya baik, ingin berbakti kepada orang tua, insya Allah Allah akan melapangkan jalannya..

    once again, kebahagiaan itu ada pada setiap hati yang bersyukur.

    selamat menyelesaikan studi, bang joo. semoga segera lulus, mendapat pekerjaan baik, dan dapat membahagiakan orang tua.. aamiin.

    semangaaat! ^^

    BalasHapus
  2. ahahahahaha terima kasih, ada yg respon juga ternyata. ya sekarang yg harus dilakukan adalah berusaha dan berusaha serta tidak lupa bersyukur

    BalasHapus