-->

Minggu, 08 Januari 2012

Makanan Khas Pemalang

Minggu yang masih 8 Januari 2012 dan mendung yang menggelayut. Posting pertama di tahun 2012,,, sebenarnya sedang malas menulis, tapi ada keinginan untuk memperbaharui dinding blog ini. Akhirnya saya putuskan untuk copas saja artikel yang berkaitan dengan Kota kelahiran saya yaitu Pemalang. Pada bulan ini Pemalang akan merayakan Hari jadinya yang ke 437 tepatnya pada tanggal 24 Januari. Setiap kota tentunya mempunyai ciri khas tersendiri, termasuk juga kota Pemalang. Berikut adalah ciri khas kota Pemalang di bidang kuliner, bagi yang belum pernah mencoba silakan mampir ke Pemalang dan rasakan sensasi rasanya.

Makanan Khas Pemalang-GROMBYANG

 

Grombyang. Makanan khas Pemalang ini banyak terdapat di sepanjang Jalan R.E. Martadinata, dan seputar alun-alun Kota Pemalang. Ramuan Grombyang terdiri dari nasi, irisan daging kerbau dan kuah, disajikan dalam mangkuk kecil dilengkapi sate kerbau. Nama Grombyang berasal dari bentuk penyajian makanan ini,  antara isi dan kuah lebih banyak kuahnya sehingga kelihatan grombyang-grombyang (goyang-goyang).
Tidak diketahui dengan pasti kapan makanan khas ini mulai diciptakan. Namun, menurut penuturan para orang tua di Pemalang, makanan khas Grombyang sudah ada sejak tahun 1900-an. Pada waktu itu penjual Grombyang menjual dagangannya tidak menetap seperti sekarang tetapi berkeliling kampung.
Ciri khas Grombyang terletak pada tempat jualannya berupa kulai besar, tempat nasi ditutupi dengan kain merah, dan penerangan remang-remang dengan lampu templok. Ciri lainnya, pembeli menikmati hidangan dengan duduk di dingklik (kursi kecil pendek). satu tambahan lagi yany orang sering salah sebut, yaitu "soto grombyang", saya tegaskan sebagai warga Pemalang bahwa grombyang bukanlah soto. Selain Grombyang masih ada jenis makanan khas lainnya seperti Sate Loso dan Kupat Dekem yang dapat dijumpai di Jalan R.E. Martadinata dan seputar alun-alun Kota Pemalang.

Makanan Khas Pemalang-KAMIR

makanan khas Pemalang asal negara Arab. Kue ini terbuat dari adonan terigu, mentega, pisang ambon, tape dan telur. Kue kamir ada dua jenis, yaitu kamir beras dan kamir terigu. Dipasaran kota Pemalang lebih banyak kamir terigu karena yang tahan lama sedangkan kamir beras hanya berdasarkan pesanan.
Kue ini berbentuk bundar, pipih berwarna coklat dan hampir menyerupai kue apem atau serabi tetapi sedikit lebih besar dan bantet. Sedangkan ukurannya bervariasi, yang terbesar sampai sebesar lingkaran piring makan. Sedangkan terkecil sebesar lingkaran mangkok.
Menurut cerita, orang pertama yang membuat kue kamir adalah seorang warga Arab yang tinggal di Kelurahan Mulyoharjo, Pemalang, Jawa Tengah, yang dikenal juga dengan sebutan Kampung Arab. Nama kamir itu sendiri tidak jelas berasal dari nama apa. Apakah berasal dari kata khamer (bahasa Arab) yang berarti memabukan atau dari nama orang keturunan Arab itu sendiri.
Tetapi yang mendekati kemungkinan adalah nama Kamir berasal dari kata Khamir yang dalam bahasa Arab berarti ragi, dalam proses pembuatan kue kamir ini sebelum dimasak, terlebih dahulu didiamkan semalam agar bisa mengembang dengan sempurna dan tejadinya proses fermentasi.

Makanan Khas Pemalang-Sate Loso

Bagi penikmat makanan sate sate kambing, sate ayam, sate bebek, sate kelinci, ataupun sate sapi, mungkin sudah hal yang biasa. Namun di pemalang, jawa tengah ada menu hidangan sate yang diberi nama sate loso. Di samping rasanya yang bermacam-macam ada manis, gurih, pedas, asam, dan daging terasa wangi, sate loso yang bahan dasarnya dari daging kerbau diyakini rendah kolesterol sehingga dampaknya aman bagi penyakit darah tinggi dan jantung. Konon disebut sate loso karena pencetusnya bernama mbah loso asal pemalang.
Selain bahan dagingnya yang menjadi ciri sate ini adalah sate ini akan dibacem terlebih dahulu sebelum dibakar. kemudian sambal kacang yang disajikan pun berbeda, tidak seperti sambal kacang pada sate ayam, pada sate loso sambalnya terasa jauh lebih lembut. bagi yang ingin mencoba sate loso bisa mencarinya di jl.Urip Sumoharjo,samping rel kereta api. harganya berkisar Rp.1500 per tusuk.

Makanan Khas Pemalang-Lontong Dekem

Satu lagi kekayaan kuliner Pemalang. Meskipun dari bahannya tidak beda jauh dengan opor plus sambal goreng yang dengan mudah bisa ditemui di berbagai daerah, bedanya adalah makanan ini memakai daging bebek dan dengan cara penyajian  dari penjualnya yang unik, yaitu mangkok yang sudah berisi  potongan lontong berulang kali disiram dengan kuah kemudian ditumpahkan lagi, disiram ditumpahkan selama beberapa kali. mungkin inilah asal mula kata dekem (rendam)  ada baiknya Anda mencicipi lontong dekem yang banyak dijual di warung pada sore hingga malam.
Bila Anda tengah melintas di Pemalang dan ingin sejenak rehat, lontong dekem bisa menjadi alternatif santap malam. Disajikan hangat-panas, kuah lontong dekem ini akan memberi kehangatan karena ada rasa pedasnya yang berasal dari daun sereh.
Anda bisa memilih lauk sebagai teman untuk menyantap sepiring lontong dekem. Bisa ayam, tahu, atau keduanya. Bila ingin lengkap, kerupuk menjadi pilihan yang baik untuk menggenapi kelezatan lontong dekem.
Silakan menuju Alun-Alun Kota Pemalang untuk membuktikan sensasi rasanya, banyak warung yang menjajakan lontong dekem ini. Anda tidak perlu menguras kocek karena harga sepiring lontong dekem lebih rendah dibandingkan dengan sebungkus rokok kelas menengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar