-->

Selasa, 31 Mei 2011

mei 2011

Kisahku
Kapan aku akan diwisuda?
Pertanyaan yang harus dijawab dengan penuh tanggung jawab dan konsekuensi, serta harapan dan doa.
Masih di bulan mei di hari yang ke 31,
Ada dua hari penting dalam bulan mei bagi bangsa Indonesia yaitu tanggal 2 Mei sebagai hari Ki Hajar Dewantara dan Tanggal 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional. Sebagai warga negara yang baik dan orang yang brkecimpung di dalam bidang pendidikan maka saya ikut merayakannya. Bagaimana cara merayakannya? ya terserah saya orang saya yang merayakan. Yang jelas ada acara kampus dan saya mengikutinya. dari dari acara itu banyak sekali yang saya peroleh, mulai dari makan, kenyang, senang, kesal, capek dan sebagainya pastinnya saya banyak dapat ilmu dan pengalaman.
saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah mengakodasi saya selama di semarang mas dolop, awe, anggit, wawan, yoga, iing, sarwo, max, lia, melia ngatini, weni saya pasti akan kesana lagi. terimakasih juga kepada Batman, Robin, malin kundang, moamar khadafi, maldini, nesta, kang pepeng jari-jari, kang pidi baiq, obama, pak SBY  jika anda semua bukan orang terkenal pastilah saya tidak mengenal anda. Terimakasih anda terkenal jadi saya dapat mengenal anda walaupun anda tidak mengenal saya. setidaknya ucapan terimaksih saya kepada anda dicatat oleh malaikat utusan Allah sebagai amalan baik!
cukup itulah yang saya tulis karena saya hanya ingin menulis itu dan jika saya ceritakan semua yang saya lakukan di bulan mei niscaya 1 minggupun tidak selesai mungkin juga kuota karakter di blog ini tidak cukup!

Kamis, 19 Mei 2011

SEBUAH KOMPILASI AMBISI, PRESTASI, KEBANGGAAN, PENGHARGAAN, dan SAKIT HATI


SEBUAH KOMPILASI AMBISI, PRESTASI, KEBANGGAAN, PENGHARGAAN, dan SAKIT HATI
Kenapa saya menulis ini adalah karena saya ingin. Tulisan ini mugkin tidak berarti dan bernilai apa-apa bagi anda tapi setidaknya tulisan ini bisa membuat saya melepaskan nafsu saya menulis. Sebenarnya ingin saya menulis lewat FB tapi karena terbatas hanya beberapa karakter saja yang bisa di tulis, maka saya tulis di sini.
Ambisi dapat kita artikan sebagi keinginan, harapan, dan cita-cita atau apalah namun ambisi lebih menegaskan bahwa keinginan itu harus terpeunuhi dengan berbagai cara. Sementara preatasi adalah sebuah hasil yang diperoleh dari usaha seseeorang dan diakui oleh banyak orang serta ada sebuah penghargaan untuk orang yang berprestasi. Kebanggaan adalah rasa atau bisa dibilang sifat yang dimiliki seseorang saat iya memiliki prestasi atau hal-hal yang susah diraih oleh orang lain tetapi ia dapat meraihnya. Penghargaan adalah sebuah hadiah yang diberikan kepada seseorang yang berprestasi. Sakit hati merupakan sebuah penyakit yang berhubungan dengan perasaan seseorang bisa jadi karena apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Sebuah ambisi sangat penting dimiliki oleh seseorang untuk dapat menyemangati menjalani hidup. Namun alangkah baiknya janganlah menghalalkan segala cara dalam mencapai ambisi tersebut, karena dengan menghalalkan segala cara merupakan sebuah tanda keputus asaan. Lebih tepat saya sebut cita-cita dengan semangat yang membara bukan ambisi. Ambisi saya ralat lagi cita-cita dengan semangat membara yang dapat dicapai seseorang merupakan prestasi bagi orang tersebut. Apabila prestasi tersebut dapat dirasakan orang lain, dapat mengharumkam nama kelompoknya, dapat dirasakan dan diketahui masyarakat luas layak rasannya diberi sebuah penghargaan. Namun bila orang yang telah mendapatkan sebuah prestasi dan mengharumkan nama kelompoknya kemudian dia tidak mendapat sebuah penghargaan dari prestasiinya tersebut, apa yang akan terjadi?. Sudah dapat dipastikan yang terjadi adalah didapati sebuah penyakit yang orang biasanya menyebutnya sakit hati pada orang yang berprestasi tapi tak dihargai itu.
Begitu pentingnya sebuah penghargaan bagi seseorang, terutama bagi orang yang sudah menyumbang banyak kebaikan bagi kelompoknya. Sakit hati yang dirasakan dapat berlipat ganda manakala sudah tidak mendapatkan penghargaan, tetapi justru orang lain yang tak mempunyai pengaruh apa-apa dalam kelompoknya mendapat sebuah penghargaan yang seharusnya ia dapat. Sakit hati itu akan semakin bertambah parah saat jasa Orang Berprestasi Yang Tidak Mendapat Penghargaan Dibaca (OBYTMP) dibutuhkan dalam sebuah kegiatan untuk mewakili kelompoknya. Pastilah OBYTMP tidak mau untuk mengikitinya, OBYTMP mau saja mengikuti kegiatan tersebut tentu saja dengan syarat tertentu yang ia inginkan pastinya ian ingin mendapatkan penghargaan yang layak dengan apa yang telah ia sumbangkan bagi kelompoknya.
Dan semua itu tergantung pada pemimpin kelompok menyikapi permasalahan ini, tapi sayangngnya pemimpinnya tdak tahu menahu permasalahan tersebut. Jadi penolakan mewkili kelompok dalam sebuah kegiatan di yakini sebaga sebuah kesombongan dan tidak loyal terhadap kelompok. “Mendekat jika ada maunnya saja” layak dikatakan OBYTMP. Perlulah seorang pemimpin menengok permasalahan yang terjadi pada bawahan jangan bawahan terlalu merendahkan saya ganti jadi anggota. Perlulah pemimpin kelompok menengok permasalahan yang terjadi pada anggotannya. Dengan begitu pengahargaan yang didapat seseorang tepat sesuai denga jasanya terhadap kelompok jadi tidak ada yang namannya sakit hati.
Para pemimpin baik itu pemimpin keluarga, pemimpin kelas, pemimpin RT, pemimpin RW, pemimpin desa, pemimpin kelurahan, pemimpin kecamatan, pemimpin kabupaten, pemimpin provinsi, pemimpin Negara, pemimpin perusahaan, pemimpin redaksi TV, pemimpin redaksi majalah, pemimpin TNI, pemimpin POLRI pemimpin warung, pemimpin preman, pemimpin sekolah, pemimpin LP, pemimpin dinas dan seluruh pemimpin yang ada di dunia ini bijaklah dalam memimpin karena itu adalah amanat dan semoga para pemimin di seluruh dunia mendapatkan balasan dari ALLAH SWT sesuai dengan kebaikan mereka.