Bulan November 2011 sepertinya menjadi bulan yang penting
bagi banyak orang. Pada bulan ini banyak hari yang di anggap sebagai hari baik
bagi sebagaian orang. Hari raya idul adha ada pada bulan ini, tanggal 10 juga diperingati
sebagai hari pahlawan oleh bangsa Indonesia, tapi saya lebih suka menyebutnya
sebagai hari pejuang kemerdekaan. Tanggal 11, bila ditulis menjadi 11-11-11,
tanggal 20 bila ditulis 20-11-2011,, angka tahun sama dengan angka tanggal dan
bulan. Pada bulan ini ajang olahraga asean seagemes dilaksanakan dengan
Indonesia sebagai tuan rumah, hari ini
25 november adalah hari guru, harinya para guru seluruh Indonesia. Dari
banyaknya hari yang penting tersebut saya ingin mengungkapkan unek2 saya
berkaitan dengan guru, karena saya adalah calon guru professional.
Sebelum saya menulis lebih banyak lagi dan anda membaca
lebih jauh lagi, saya minta anda untuk menyanyikan Hymne Guru terlebih dahulu.
Tidak ada maksud apa2 hanya untuk mengingatkan kita agar selalu mengingat,
menghormati serta menghargai jasa para guru-guru kita. Hapalkan lagu Hymne
Guru? Kalo tidak ingat bacalah teksnya cari di google, ya setidaknya membuat
anda kembali mengingat lagu itu,,, Terimakasih telah menyanyikan lagu Hymne
Guru,,, semoga guru-guru kita mendapat balasan yang setimpal.
Guru. Banyak arti dari kata tersebut bila di telaah dari
sudut pandang dan oleh orang2 yang pintar. Karena saya bukanlah orang pintar
maka saya mengikuti kebanyakan orang mengartikan kata guru sebagai sosok yang
harus digugu dan ditiru. Ya saya mengartikan bahwa begitu karena saya tidak
termasuk orang yang pintar melainkan orang yang pandai, hahahahah….. Guru
adalah sosok yang harus menjadi panutan bagi siapa saja, terutama bagi
siswanya. Sekarang ini banyak orang yang tidak menggugu dan meniru guru, bahkan
siswanya sendiri pun demikian. Dari hal tersebut timbul pertanyaan “mengapa
siswa tidak menggugu dan meniru gurunya?”. Ada 2 kemungkinan jawaban dari
pertanyaan tadi, 1. Karena memang guru tersebut memang tidak patut untuk ditiru
dan digugu, 2. Karena memang siswanya tidak dapat melakukan apa yang diajarkan
oleh gurunya. Tentunya kita harus bijak untuk menjawab pertanyaan tersebut,
kita harus memandang dari sudut pandang
guru dan siswa.
Para pelajar sudah sangat bosan dengan apa yang dilakukan
disekolah, mereka dituntu untuk menjadi orang yang pintar seperti Habibi. Hampir
semua sekolah seperti itu, tidak mengembangkan siswanya sesuai dengan bakat dan
karakter yang masing-masing siswa miliki. Karena hal tersebut siswa menganggap
sekolah sebagai penjara yang mengekang kreatifitasnya. Banyaknya tawuran antar
pelajar-antar mahasiswa adalah karena mereka sudah bosan dengan
kegiatan-kegiatan monoton di sekolah yang membosankan ditambah lagi mereka
sudah tidak menurut, menggugu dan meniru seorang guru. Meraka tidak takut
kepada siapapun termasuk polisi, satpol PP bahkan gurunya sendiri, hanya satu yang mereka takuti yaitu kunci jawaban
ujian, itulah
mengapa para pelajar suka bertawuran, dan tawuran itu sukar untuk dihentikan. Para
pelajar hanya takut pada kunci jawaban ujian karena jika mereka tidak taat
dengan kunci jawaban maka selamanya tidak akan lulus sekolah. Sebuah permenungan
bagi para guru agar selalu dapat digugu dan ditiru oleh para siswanya. Apa yang
dilakukan oleh siswa dapat merupakan sebuah cermin dari gurunya, karena guru
kencing berdiri, murid kencing berlari. Jika gurunya berbuat keburukan maka
siswanya akan meniru keburukan tersebut bahkan dapat lebih buruk dari apa yang
dilakukan gurunya. Jika gurunya berbuat kebaikan belum tentu siswanya meniru
apa yang dilakukan gurunya. Itulah faktor penting seorang guru hal kecil
seperti cara kencing pun masih ditiru. Para guru berilah contoh yang baik bagi
masyarakat dan para siswa anda. Saya tetap yakin bahwa yang saya tiru dari guru
adalah kebaikan kerana “Guruku tidak kencing berdiri, apalagi kencing berlari”.
Selain pengertian guru merupakan sosok yang ditiru dan
ditiru guru juga merupakan jembatan. Guru=Jembatan. Jembatan adalah penghubung
dua tempat atau dua daerah, seperti itulah guru penghubung dari ilmu-ilmu
kebaikan kepada tepian masa depan siswanya. Guru memberi pengetahuan yang belum
diketahui siswa, sehingga ia menjadi tahu. Pengetahuan tersebut merupakan bekal
bagi siswa untuk menuju masa depan. Guru merupakan penghubung untuk mencapai
tepian masa depan siswa oleh sebab itulah dikatakan bahwa guru adalah jembatan.
Begitu mulianya seorang guru karena sebagian masa depan seseorang ada di
tangannya, tak berharap imbalan jika siswanya yang dulu kini telah sukses dan
akan menangis jika siswanya yang dulu kini tidak dapat hidup layak, ya itulah
guru. Sosok mulia pembangun insan cendikia.
kita jadi bisa menulis dan membaca karena siapa?
kita jadi tahu beraneka bidang ilmu dari siapa?
kita jadi pintar dibimbing pak guru
kita jadi pandai dibimbing bu guru
guru bak pelita penerang dalam gulita
jasamu tiada tara……….
Selamat hari Guru, semoga selalu menjadi penerang dalam
gulita, menjadi sosok mulia pembangun insane cendekia. Terima kasih Wahai sosok
mulia semoga tugas mulia para guru dibalas mulia oleh sang maha mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar