Sore menjelang petang masih di 8
November 2013. Selalu saja ingin memaknai hujan yang turun hari ini, seperti
ingin mencari tahu arti hidup ini. Lahir hidup mati, 3 kata sederhana namun
banyak arti, banyak makna, banyak penafsiran. Saya hanya ingin bercerita
tentang tempat aneh, tempat ini adalah miniatur kehidupan. lahir, hidup, mati
semuanya ada di sini. Tempat ini adalah Rumah Sakit, saya anggap tempat ini
adalah tempat yang aneh, anda pasti sudah mengetahuinya, entah anda
menganggapnya tempat apa?.
Alhamdulillah kemarin hari Rabu 6
November 2013 resmi saya menyandang status sebagai paman. Paman dari anak kakak
saya, istri kakak saya melahirkan seorang gadis yang cantik juga lucu. Sebelum
kelahirannya saya sempat menunggui hari selasa sampai rabu pagi di Rumah Sakit.
Selama di rumah sakit tersebut banyak pikiran saya entah berloncatan kemana,
sebagian yang akan saya tulis di bawah dan yang sudah tertulis di atas
terispirasi saat di rumah sakit tersebut. Sampai-sampai saya tulis status
facebook seperti berikut ini ”ada sedih ada senang, ada
kebersamaan ad jg keegoisan,, ksakitan dan kenikmatan,,, kebingungan kaum kaum
inferior, dan pembanggaan diri kaum superior. humanis it semestinya tp bnyk
cerita yg mgatakan tdak dmikian.
tempat ini aneh penuh permenungan walaupun tdak berniat utk itu”.
tempat ini aneh penuh permenungan walaupun tdak berniat utk itu”.
Dari
status tersebut saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa di Rumah Sakit itu ada
Sedih dan ada Senang. Senang karena banyak anak yang lahir di tempat ini, ibu
bapak dan keluarga pasti akan merasa senang atas kelahiran anaknya, adiknya,
tidak mungkin kakaknya, cucunya, keponakannya apapun itu pokokmen masih dalam
ikatan keluarga. Seperti dua sisi mata uang ada disatu sisi ada senang di sisi
lain ada sedih. Sedih karena tidak sedikit orang yang meninggal di tempat ini,
keluarga yang kedapatan saudaranya meninggal pasti bersedih dan berlinang air
mata saking sedihnya ditinggal salah satu dua tiga atau bahkan lebih dari
anggota keluarganya. Harus sedih atau harus senang? Sedih kalo memang harus
sedih, dan senang kalo memang harus senang, tapi jangan jadikan kesedihan
sebagai pembenaran untuk sebuah keluh mengeluh, bukang melenguh.
Ada kebersamaan
ada juga keegoisan, lagi sebuah keanehan yang terdapat di tempat ini. Di sini
ada kebersamaan ada juga keegoisan. Kebersamaan itu dapat dilihat dari
bagaimana keluarga yang salah satu anggotanya di rawat di sini bergantian dan
bersama menjaga, menjenguk, membantu anggota keluarganya yang sedang dirawat.
Kebersamaan juga dapat dilihat ari beberapa petugas yang bekerja secara
bersama-sama dan kompak dalam menangani pasiennya. Selain kebersamaan ada juga
keegoisan di tempat ini, hal ini dapat dilihat saat seseorang masuk ke tempat
ini dan ada beberapa anggota keluarga yang bertentangan masalah penempatan
ruangan yang akan dipakai. Terkadang pertentangan ini menimbulkan masalah yang
berkepanjangan di dalam keluarganya, padahal hanya masalah sepele. Inilah sebab
saya sebut ada keegoisan di tempat ini, orang yang masih satu keluargapun
selalu ingin menang sendiri dan menganggap pendapatnya paling benar tanpa
mempedulikan pendapat orang lain.
Berikutnya adalah perbedaan yang
mencolok antara sie kaya dan sie miskin, kaum inferior ditempat ini akan
mengalami kebingungan dan kesedihan yang amat sangat, ada yang rajin telepon
ada yang mondar-mandir, ada yang mukanya lusuh namun pura-pura tegar, itu
semuanya adalah karena kebingungan. Ya bingung bagaimana nanti cara membayar
biaya perawatan selama di tempat ini. Yang telpon menelpon teman keluarga atau
bahkan lintah darat untuk dapat diberi pinjaman uang, yang modar-mandir dan
muka lusuh juga sama sedang berfikir bagaimana membiayai perawatan juga uang
untuk menebus resep obat. Banyak tingkah aneh di sini berkaitan dengan hal tersebut.
Orang yang tergolong dalam kaum ini cenderung berada di kamar murah dan
pelayanan yang terkesan alakadarnya. Bahkan perlakuan dari pihak di tempat ini
juga berbeda. Sementara kaum Inferior bingung, kaum superior justru
membanggakan diri, mungkin bukanya membanggakan diri tetapi hanya ingin
memberikan perawatan yang maksimal bagi anggota keluarganya yang sakit.
Sejatinya tujuannya adalah baik namun, tidak sedikit orang yang memang
membanggakan diri atas hal tersebut. Seperti sudah dikatakan sebelumnya, pelayanan
yang diberikan untuk kaum superior ini pun sangat-sangat jauh dibandingkan kamu
inferior. Kamu Inferior alakadarnya, kaum superior apa maunya, kira-kira
seperti itulah saya menyebutnya.
Seharunya tempat ini humanis
karena tempat ini adalah tempat pelayanan masyarakat. Namun banyak cerita yang
beredar bahwa tempat ini tidak seperti yang seharusnya yaitu humanis. Banyak oknum
pegawainya yang terkadang menyepelekan pasiennya, apalagi jika sudah terlihat
dia dari golongan inferior. Terkadang pula ada yang tidak mau menerima orang
dengan keadaan tertentu terutama berkaitan dengan status kismin. Padahal semua
orang berhak mendapat pelayanan kesehatan yang layak, namun justru dari pihak
kesehatan sendiri yang membuat diskriminasi dalam pelayanan. Atas dasar itulah
saya menyebut tempat ini tidak humanis, padahal jika pasien merasa nyaman dan
keluarga juga demikian niscaya kesembuhan akan segera didapat oleh siempunya
sakit.
Karena hal di atas jika kita ke
tempat ini secara tidak langsung kita bepikir dan termenung akan beruntungnya
diri ini dibandingkan dengan orang itu (orang yang ada di rumah sakit). Tidak
ingin merenung tapi pasti secara tidak sadar permenungan itu datang dengan
sendirinya ke otak. Bersyukur masih diberi sehat dan umur panjang, akan lebih
menghormati orang tua terutama ibu saat tahu bagaimana sakitnya dan berbahanya
bertaruh nyawa saat melahirkan.
Itulah tempat yang aneh menurut
saya sekaligus miniatur kehidupan karena semua aspek kehidupan ada di tempat
ini. Tidak ada maksud apa-apa dari tulisan ini hanya sekedar ingin menulis apa
yang saya pikirkan dari sekelumit pengalaman saya di rumah sakit. Semoga Semua
yang sakit diberi kesembuha oleh Allah SWT. Dan yang masih Sehat semoga selalu
konsisten untuk sehat dengan cara menjaganya dengan apapun itu carannya.
SALAM, masih ada mangga harum manis yang tak berbagi.
SALAM, masih ada mangga harum manis yang tak berbagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar