Jumat, 25 Februari 2011
tips anti jerawat ala bangjo
Tips untuk mengatasi masalah jerawat ala bangjo
Penampilan bagi kebanyakan orang adalah hal yang penting. Penampilan yang menarik membuat orang lain lebih antusias kepada kita. Kepada remaja apalagi, masa anak-anak yang beranjak dewasa ini bisa juga di liahat dari penampilan, baik penampilan fisik maupun penampilan gaya berpakaian. Dari penampilan fisik bisa dilihat dari tinggi badan, tumbuhnya kumis, jenggot, dan jakun pada laki-laki. Untuk perempuan ada perubahan pada tubuhnya yaitu munculnya benjolan-benjolan di bagian dada seperti orang yang habis dipukul oleh preman pasar banyak benjolannya.ha…ha…. perubahan fisik yang lain yang laki-laki dan perempuan alami yaitu jerawat. Jerawat sering membuat para pemiliknya menjadi kurang percaya diri. Sebagian besar pemilik jerawat merasa bahwa jerawat dapat mengurangi kepercayaan dirinya. Jerawat dianggap sebagai suatu hal yang mengganggu, mengurangi ketampanan atau kecantikan seseorang. Saya mencoba memberi tips bagi para pemilik jerawat untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan jerawat. Bagaimana cara mengatasi jerawat ala bangjo? Mari kita lihat bersama-sama
1. Selalu bersihkan muka/wajah secara teratur (2X sehari seperti mandi).
2. Gunakan air yang bersih untuk mencuci muka anda jangan gunakan air comberan.
3. Hindari makan makanan yang dapat menyebabkan jerawat seperti kacang, dan telur.
4. Gunakan sabun yang cocok dengan muka anda jangan gunakan sabun/detergen pencucui pakaian.
5. Jika jerawat mulai muncul oleslah dengan upil anda sendiri, ini akan menyebabkan jerwat anda mati dan tidak jadi membesar.
6. Jika jerawat masih muncul dan anda tidak PD tutuplah muka anda dengan topeng, jika anda tetap PD tak masalah kalo begitu.
7. Topeng masih membuat anda kurang PD? operasi plastik saja muka anda, kalo diganti dengan plastik saya jamin muka anda tidak akan berjerawat lagi.
Bila tidak berhasil segera hubungi dokter hewan atau dokter jiwa terdekat!
Selamat mencoba!
Anda yang mencoba berarti penyakit jerawat anda sudah stadium 7!
Label:
tips
Selasa, 22 Februari 2011
cerita
Ayam Putih,
Cerita seorang teman kepada saya akan berusaha saya ceritakan kembali kepada anda. Kaya apa ceritane? Tiliki bae yuh. Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan “seperti apa ceritanya? Ayo kita lihat saja.” Tadi malam saya bermimpi bertemu kakek-kakek yang pakaiannya serba putih. Jenggot, kumis, dan rambutnya yang panjang berwarna putih juga. Saya diberi tugas kakek tersebut untuk mencari ayam putih, warnanya putih semua dalam waktu 3 hari. Hari pertama saya cari di tegal, ke pasar pagi kota tegal tidak ada, di alun-alun apa lagi, terminal, pelabuhan hampir semua sudut kota saya datangi tapi tidak ada. Hari pertama saya gagal yang ada adalah ayam goreng, ayam bakar enaknya sie untuk dimakan saja, tak ada yang namanya ayam putih di tegal.
Hari kedua saya cari di purwokerto, kali ini saya tidak sendirian kali ini saya ajak anda pembaca untuk menemani saya mencari ayam putih. Entah kenapa saya ajak anda saya tidak tahu namanya juga cerita, (masih mending Cuma cerita ini udah cerita ehh di dalam ceritanya mimpi lagi). Hari kedua saya dan anda pergi mencari ayam putih di purwokerto. Saya sudah cari di pasar wage, SPN, hamper semua sudut kota saya datangi, yang ada malahan ayam cemani (ayam hitam), ayam jago, dan ayam kate. “Kenapa sie carinya bukan ayam hitam saja?” ucap saya dalam hati. Hari ketiga saya cari di semarang, hari ketiga ini saya sudah malas tetapi justru malah anda yang bersemangat. “Lim ayo… kita cari ayam putih lagi” kata anda dengan nada penuh semangat. “Ayo!” saya jawab pula dengan semangat, walaupun tadi sedikit luntur semangatnya. Saya cari disemarang dengan anda ke berbagai tempat pasar johar, stasiun pocong, eh….. salah bukan pocong tapi poncol, ke undip, unnes. Sama seperti hari-hari sebelumnya hamper setiap sudut kota saya datangi tapi yang ketemu malahan ayam kampus, ha…ha…. Malam sudah tiba dan batas waktu saya telah habis. Saya dan anda menuju tempat kakek-kakek yang serba putih. “Susah kek nyarinya ayamnya tidak ada” kata saya “iya kek” celetuk anda. Alim-Alim kamu disuruh kesini untuk bawa ayam putih ko malah kesini bawa monyet!!!, mana moyetnya? Siapa monyetnya? Ha….ha…
Cerita seorang teman kepada saya akan berusaha saya ceritakan kembali kepada anda. Kaya apa ceritane? Tiliki bae yuh. Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan “seperti apa ceritanya? Ayo kita lihat saja.” Tadi malam saya bermimpi bertemu kakek-kakek yang pakaiannya serba putih. Jenggot, kumis, dan rambutnya yang panjang berwarna putih juga. Saya diberi tugas kakek tersebut untuk mencari ayam putih, warnanya putih semua dalam waktu 3 hari. Hari pertama saya cari di tegal, ke pasar pagi kota tegal tidak ada, di alun-alun apa lagi, terminal, pelabuhan hampir semua sudut kota saya datangi tapi tidak ada. Hari pertama saya gagal yang ada adalah ayam goreng, ayam bakar enaknya sie untuk dimakan saja, tak ada yang namanya ayam putih di tegal.
Hari kedua saya cari di purwokerto, kali ini saya tidak sendirian kali ini saya ajak anda pembaca untuk menemani saya mencari ayam putih. Entah kenapa saya ajak anda saya tidak tahu namanya juga cerita, (masih mending Cuma cerita ini udah cerita ehh di dalam ceritanya mimpi lagi). Hari kedua saya dan anda pergi mencari ayam putih di purwokerto. Saya sudah cari di pasar wage, SPN, hamper semua sudut kota saya datangi, yang ada malahan ayam cemani (ayam hitam), ayam jago, dan ayam kate. “Kenapa sie carinya bukan ayam hitam saja?” ucap saya dalam hati. Hari ketiga saya cari di semarang, hari ketiga ini saya sudah malas tetapi justru malah anda yang bersemangat. “Lim ayo… kita cari ayam putih lagi” kata anda dengan nada penuh semangat. “Ayo!” saya jawab pula dengan semangat, walaupun tadi sedikit luntur semangatnya. Saya cari disemarang dengan anda ke berbagai tempat pasar johar, stasiun pocong, eh….. salah bukan pocong tapi poncol, ke undip, unnes. Sama seperti hari-hari sebelumnya hamper setiap sudut kota saya datangi tapi yang ketemu malahan ayam kampus, ha…ha…. Malam sudah tiba dan batas waktu saya telah habis. Saya dan anda menuju tempat kakek-kakek yang serba putih. “Susah kek nyarinya ayamnya tidak ada” kata saya “iya kek” celetuk anda. Alim-Alim kamu disuruh kesini untuk bawa ayam putih ko malah kesini bawa monyet!!!, mana moyetnya? Siapa monyetnya? Ha….ha…
Label:
cerita
Jumat, 18 Februari 2011
jalan-jalan
MENANTI TUGAS AKHIR
Pergi jauh keluar kota lewati desa-desa pikiran senang hati jadi riang duhai asiknya (shaggydog).
satu minggu sebelum pengumuman tugas akhir. Tugas akhir apa yang harus di kerjakan? Tak usah banyak menerka-nerka, alangkah lebih baiknya menunggu sambil refreshing. Itulah yang saya lakukan bersama teman-teman saya selama beberapa hari kemarin (13,14,15,16 februari 2011). Tidak ada kata-kata tugas dalam hari-hari itu. Tanggal 21 semoga tugas akhir yang harus dikerjakan sesuai dengan harapan. Tanggal 21 februari nanti pengumuman tugas akhir apa yang harus dikerjakan, di keluarkan oleh pihak kampus, setelah sebelumnya kami ditugaskan untuk membuat 3 topik tugas akhir. Dari tiga topik itu salah satunya harus dikerjakan sesuai dengan hasil pengumuman tanggal 21 februari nanti.
13 februari, berangkat bersama benny menuju purwokerto, lebih tepatnya kediaman wahyu agung yang berada di cilongok, kabupaten banyumas. Berangkat pukul 14.30 WIB sampai cilongok pukul 18.00 WIB. Waktu tempuh dari pemalang (tempat saya) menuju purwokerto biasanya hanya 2,5 jam tapi kali ini aneh karena sampai 4 jam. Aneh memang karena saat berangkat mampir dulu di alun2 purbalingga dan alun2 purwokerto. Tentu saja mampir , untuk sampai ke rumah agung dari rumah saya pasti melewati purbalingga dan purwokerto. Sepeda motor saat itu kurang bersahabat, setelah dari alun-alun purbalingga untuk melanjutkan perjalanan ban sepeda motor kempes (bocor). Kami lanjutkan perjalanan setelah ban di tambal, upss salah tidak di tambal karena bannya harus diganti. Mampir sebentar di alun-alun purwokerto, dan 15 menit dari alun-alun purwokerto sampailah di rumah agung.
14 februari, pagi hari dirumah agung (base camp), kami berempat langsung bersiap menuju tempat teman-teman. Ya berempat, sebelum saya sampai dirumah agung teman saya dari tegal yang bernama panji sudah sampai lebih dulu dirumah agung. Tujuan pertama adalah rumah Resyan (aan) yang terletak di desa kemawi kec. Somagede kab. Banyumas. Jalannya naik-naik ke puncak gunung walau bukan gunung, bukit kalau menurut saya. 1 jam dari rumah agung sampailah di rumah aan. Beberapa saat di sana lalu kami menuju kediaman riska, sebelum ke riska mampirlah kami berlima (+ aan) di rumah evita, adik kelas kami di kampus. Rumahnya dekat dengan rumah aan hanya selisih satu desa. Selepas itu bergegaslah menuju riska, yang juga melewati rumah nur insani (nung) teman kampus juga. Rumah riska berada di desa sirau sama dengan nama desa tempat saya tinggal di paduraksa pemalang. Siraunya riska ini ada di kemranjen banyumas. Sambutan sangat meriah banyak sekali makanan disajikan kepada kami.
Dari rumah riska, kami berenam (+ Riska) menuju pantai, pantai Widara Payung namanya. Perjalanan saya ternyata telah membelah pulau jawa timur dan barat. Anak pantai utara (pemalang) telah sampai di pantai selatan. Sama saja pantai di utara dan selatan hanya saja di selatan ombaknya lebih besar. Menikmat keindahan pantai widara payung sejenak kami menuju purwokerto, sebelumya isi bensin(makan) dulu di sebuah warung mie ayam. Setelah makan usai aan dan riska berpisah dengan kami berempat. Mereka pulang dan kami pun pulang menuju rumah agung dan singgah sebentar di alun-alun purwokerto. Setelah sampai dirumah agung kami langsung beristirahat.
15 Februari, perjalanan kali ini menuju cilacap. Berangkat menuju cilacap pukul 08.00 WIB dari base camp. Di perjalanan ada tepe, jadilah kami sekarang berlima. Setelah bertemu tepe langsung perjalanan berlanjut menuju rumah intan di desa dondong kec.kesugihan. Di rumah intan bincang-bincang sebentar kami langsung menuju rumah Masaya yang terletak di kota cilacap tepatnya di belakang dealer sepeda motor Yamahmud (nama disamarkan karena dilarang menyebut merk) he…he…. Dari Masaya kita bertujuh mencari makan siang, menu makan siang kali ini adalah mie ayam sama seperti kemarin. Pedagang mie ayam ini ada di dekat stasiun cilacap. Selepas makan kami menuju THR Teluk penyu tap sebelumnya kami menunaikan sholat dzuhur di masjid agung cilacap. Di THR teluk penyuk beberapa menit saja kami menikmati keindahanya dikarenakan hujan turun dengan lebatnya. Berteduh kami di sebuah warung yang tidak di pakai sambil membicarakan apa saja. Pembicaraan yang tidak memubuat bosan tentunya. Hujan reda bergegaslah menuju pulang, kembali ke rumah Masaya untuk berpamitan dengan orang tuannya. Pulanglah kami menuju rumah tepe, intan berpisah dengan kami di tengah perjalanan.
Rumah tepe ada di jati lawang banyumas entah apa nama desanya lupa saya. Di rumah tepe kami makan kemudian langsung pulang menuju basecamp. SMP itulah kata banyak orang (Sudah Makan Pulang). Perjalanan menuju basecamp terasa sangat cepat, mungkin karena kami sudah makan tai di tempat tepe. Sampai basecamp kira-kira pukul 19.00 WIB. Ternyata kami sudah disiapkan makan malam oleh ibunya agung, padahal sudah makan tadi di tepe, jadilah hari ini makan 4 kali, Haa….ha… nikmatnyaaaaa. Setelah makan istirahat donk untuk persiapan pulang menuju pemalang.
16 februari,
Pagi pukul 09.15 saya dan benny cabut dari basecamp. Menuju pemalang, menuju rumah yang sudah di tinggal 3 hari. Menuju pemalang mampirlah saya di alun-alun purbalingga, tempat azmi, dan tempat catur tyo. Di alun-alun purbalingga bertemu dengan ajeng. Berbincanglah kami untuk beberapa menit. Perjalanan dilanjutkan menuju tempat azmi di karanganyar purbalingga lupa saya nama desannya apa. Bertemu azmi di pasar bobot sari, sebelum menuju rumah azmi kami makan dulu di bobot sari menu kali ini pun mie ayam. Rekor makan siang 3 kali berturut-turut dengan mie ayam sudah saya dan benny buat. Tentu saja mie ayam yang berbeda mie ayam kemranjen, cilacap, dan bobotsari. MANTAP!!! Makan telah habis berangkatlah menuju rumah azmi. Sampai dirumah azmi kami hanya ingin melihat saja rumahnya kami hanya berada di motor saja dan langsung pulang. Rumahnya man…… dahsyat, kalau kata orang pemalang ndlesep bukan rumahnya tapi desanya. Kalau rumah, rumah evitalah yang bisa dibilang ndlesep. Dari azmi mampirlah kami di tempat tyo di belik. Ngbrol sambil istirahat sambil ngopi sambil nonton teve sambil duduk dan sambil makan jajan pukul 15.00 kami pulang dan sampailah di rumah puku 16. Perjalanan yang menyenangkan
Perlu iketahui bahwa semua teman yang saya datangi adalah teman kampus saya, Thanks to:
Agung, Aan, Evita, Riska, Intan, Masaya, Tepe, Ajeng, Azmi, dan Tyo, benny, panji, tukang parkir alun2 purbalingga dan purwokerto serta masjid agung cilacap, tukang odong-odong yang menolak saya untuk naik odong-odongnya, petugas pom bensin yang sudah bersedia mengisikan bensin kepada motor yang bukan motornya sendiri tapi motor saya, saya lebih berterima kasih lagi jika petugas pom bensin tidak mau menerima imbalan yang saya berikan dengan 4500 rupiah per liternya. Kepada lampu lalulintas, kepada tukang tambal ban, tukang mie ayam dll.
TERIMAKASIH saya ucapkan kepada teman-teman saya yang tempatnya sudah saya singgahi, yang belum saya singgahi, lain waktu insya allah akan saya singgahi Amin…..
Untuk agung dan keluarga super duper TERIMAKASIH yang sangat banyak karena telah menyediakan kami penginapan dan segala macamnya.
Saya ucapkan mohon maaf karena sudah merepotkan. Semoga kita bisa terus bersilaturahim.
Tugas akhir semoga lancar, tidak ada halangan suatu apapun, diberi kemudahan dan sukses selalu!
Label:
Suka-Suka
Langganan:
Postingan (Atom)