-->

Jumat, 16 Agustus 2013

DIRGAHAYU 68 TAHUN INDONESIAKU



Petang hari selepas magrib yang masih 16 Agustus 2013. 68 Tahun yang lalu pada tanggal ini seluruh Indonesia tampak begitu sibuk, sibuk apa? Tentu saja sibuk mempersiapkan diproklamasikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NKRI diproklamasikan pada tanggal 17 agustus 1945, dibacakan oleh Soekarno dan disaksikan oleh ribuan rakyat Indonesia di jalan Pegangsaan timur no 56 pada pukul 10.00 WIB. Setelah dibacakan teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia yang ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta maka merdekalah bangsa Indonesia dan secara resmi berdirilah negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pencapaian menjadi suatu bangsa yang merdeka tidaklah mudah setelah dijajah Belanda dan Jepang selama beberapa abad akhirnya dengan semangat yang menggelora dan persatuan dan kesatuan yang kuat dari seluruh rakyat Indonesia akhirnya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.
Merdeka itu sama artinya dengan bebas itu yang saya tahu, Indonesia merdeka berarti Indonesia bebas dari penjajah. Sepertinya itu kurang pas karena saat sekarang ini nampaknya Indonesia masih dijajah, bukan penjajahan secara tradisoanal perang dan invasi militer melainkan dijajah dalam bidang dan hal lain, ekonomi, teknologi dan sebagainya, sepertinya anda juga merasakan. Dulu ada yang namanya budak, istilah pembebasan budak juga sering disebut dengan memerdekakan budak. Sebenarnya apa arti yang paling tepat dari kata merdeka?. Tak perlulah arti secara harfiah asalakan secara konteks semua dapat memahami kata tersebut. Coba saja kata merdeka tidak ada dan diganti dengan kata bebas, saat berperang pejuang berteriak “BEBAS” tidak asiikk sekali memangnya bebas dari penjara atau tawanan penjajah. Dari hal tersebut ternyata arti kata merdeka lebih luas dari sekedar bebas. Apa arti merdeka itu cukup sebatas itu saja tidak masalah untuk saya, sebab dengan kata tersebut para pejuang dulu menjadi semangat dengan memekikan kata MERDEKA ketika mereka berperang melawan penjajah.
Betapa hebatnya sebuah kata sehingga dengan memekikkannya para pejuang dulu seperti punya tenaga lebih melawan penjajah. Tidak hanya itu ada kata-kata lain yang sering dipekikan yaitu Allahu akbar. Itu pemberi semangat para pejuang muslim, ada pula kata-kata lain yang pasti diucapkan terutama kata-kata cibiran dan kutukan serta kemarahan kepada penjajah. Saya hanya menduga-duga bahwa ketika para pejuang itu berperang pasti pernah mengucapkan kata Jancuk, Bangsat, Bajingan, atau bahkan kampret, intinya adalah ungkapan kemarahan kepada para penjajah. Ucapan kemarahan yang diucapkan tentu sesuai dengan daerah masing-masing para pejuang tersebut.
Sekarang sudah 68 tahun setelah merdeka dan Indonesia sudah menjadi bangsa yang besar, dengan masalah yang besar pula. Sebagai warga negara yang baik yang tidak mengikuti peperangan seperti dulu maka marilah kita berkorban dan berjuang untuk kemajuan NKRI. Semua masalah yang ada harus diselesaikan tanpa ada pertumpahan darah antar saudara sesama bangsa Indonesia, serta semangat yang kuat dari masyarakat untuk membangun NKRI niscaya Indonesia EMAS 2045 bukan sekedar mimpi dan isapan jempol belaka. Mulai sekarang ini mari wujudkan mimpi tersebut dengan memulainya dari diri sendiri. Saya belum bisa apa-apa dan belum memberikan apa-apa untuk negara ini tapi setidaknya saya punya semangat untuk itu dan ingin mengawalinya, setidaknya tulisan ini mengawalinya. Garuda akan terbang tinggi di angkasa dan merah putih akan selalu berkibar diudara.
Saya tulis itu karena itu yang saya tahu dan saya hanya bisa menulis seperti itu kalo ada salah mohon saya diingatkan untuk memperbaiki tulisan ini. Saya tahu itu dari bapak ibu guru saya serta buku yang saya baca dan cerita atau obrolan sana sini orang-orang juga dari media masa cetak maupun elektronik. Ini hanyalah sebuah cicitan bukan cocotan dan cicitan ini pasti punya cacatan jadi harap dimaklumi. Ini hanya sekedar ungkapan saya untuk ikut merayakan HUT RI yang ke 68.
DIRGAHAYU 68 Tahun INDONESIAKU!