-->

Sabtu, 29 Oktober 2011

Hanya Sebuah Perayaan (perjuangan belum berakhir)

Hanya Sebuah Perayaan (perjuangan belum berakhir)


17 dan 18 Oktober 2011 merupakan hari yang bersejarah bagi sebagian mahasiswa UNNES. Pada tanggal tersebut secara resmi mereka menyandang gelar yang diperoleh melalui perjuangan yang sangat berat selama menjadi mahasiswa. Ahli Madya, Sarjana, Magister, dan Doktor sebutan yang layak disandangkan kepada mereka. Saya termasuk dalam salah satu mahasiswa tersebut, kebahagiaan dan kebanggaan menyertai semua orang termasuk saya. Layaknya ibu hamil yang telah melahirkan anaknya, UNNES pada hari itu telah melahirkan anak-anaknya. Anak yang kelak kemudian hari akan membangun bangsa Indonesia, anak yang dapat bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak.
Tak ada muka suram yang ada hanyalah senyum dan kegembiraan, tak hanya para mahasiswa, keluarga merekapun senyum melihat salah satu keluargnya telah menempuh pendidikan dan dinyatakan lulus pada hari itu. Kebanggaan dan kegembiraan selalu mengiringi para orang tua yang menyaksikan anaknya menjadi seorang yang menyandang gelar pendidikan tinggi, tak seperti orang tuanya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Semua orang larut dalam kebahagiaan dan melupakan sejenak tentang masalah-masalah yang menerpanya. Bagi sebagian mahasiswa upacara peresmian gelar pendidikan ini memang sebuah kebahagiaan, karena di luar mereka sudah mempunyai pekerjaan yang dapat membantu mereka bertahan hidup atau mempertahankan diri mereka sendiri. Sebagian mahasiswa yang lain belum tentu seperti itu, kebahagiaan mereka saat itu hanya kamuflase belaka, mereka masih memikirkan, mau dibawa kemana gelar pendidikan ini?.
Setelah lulus kuliah kemudian belum mendapatkan pekerjaan hanya menambah beban orang tua dan menambah angka pengangguran di Indonesia. Itulah perasaan saya yang mungkin juga dirasakan oleh orang yang bernasib sama seperti saya. Seperti kata SO7 “hidup itu bukan untuk berdiam diri, hidup ada untuk kita jalani. Cobaan bukan untuk ditakuti, cobaan harus kita hadapi”. Sepertinya ini merupakan cobaan yang harus saya hadapi. “Pesta pasti berakhir” begitu kata bang Haji Rhoma Irama. Peresmian gelar pendidikan tinggi tersebut hanyalah sebuah perayaan bukanlah suatu kebahagiaan yang hakiki. Perjuangan belum berakhir, justru perjuangan untuk menjadi orang yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang banyak berawal dari sini. Jika diibaratkan seorang pelaut ini adalah pelabuhan yang harus kita singgahi untuk mengumpulkan bekal yang sebanyak-banyaknya sebelum kembali berlayar menuju pulau-pulau atau pelabuhan-pelabuhan berikutnya. MOVE ON & BE BRAVE!
Apa yang  diperoleh saat ini tentu saja tidak karena diri sendiri, banyak orang yang berpengaruh menjadikan diri ini seperti sekarang ini. Untuk itu saya ingin berterimakasih kepada semua yang telah mempengaruhi saya, dan mohon maaf atas semua kesalahan saya. Semoga segala amal baik diterima Allah SWT.